Kalkulasi Laba dan Modal Usaha Percetakan Banner
Setiap memulai atau sedang menjalankan bisnis, pastinya ada modal atau dana awal yang dibutuhkan untuk membeli beberapa peralatan sebagai investasi untuk jasa cetak banner. Di samping itu, perlu diketahui juga berapa banyak biaya operasional yang akan digunakan. Jika kamu sudah tahu, maka kamu bisa melakukan kalkulasi dengan tepat. Berikut penjelasannya!
Modal Awal serta Dana Operasional
Usaha percetakan banner adalah salah satu usaha dengan peluang besar dan jangkauan pasar yang luas. Siapkan anggaran sebagai investasi untuk mesin cetak outdoor sebelum kamu mulai menerapkan konsep usaha kamu untuk mesin printer seharga 175 juta Rupiah dengan empat kepala yang berukuran 3,2 meter.
Karena kecepatan cetaknya 50meter persegi per jamnya, mesin ini cukup memadai untuk usaha percetakan banner. Jika target kamu adalah mencetak 4.000meter persegi dalam sebulan, maka mesin dapat mencetak 160meter persegi dalam sehari selama lebih dari tiga jam. Selain itu, siapkan anggaran tambahan sebesar 5 juta untuk membeli komputer yang akan digunakan sebagai operator printer banner tersebut.
Biaya operasional diperlukan untuk usaha percetakan banner selain modal awal untuk melaksanakan proses produksi. Ini sebanding dengan biaya operasional bulanan minimal 40 juta Rupiah. Berikut rincian dari biaya operasional usaha percetakan banner:
- Bahan banner berjenis Vinyl Frontline dengan berat 280gram (6000/m² × 4000m²) seharga Rp.24.000.000,
- Tinta untuk print banner (2000/m² × 4000m²) seharga Rp.8.000.000,
- Biaya listrik bulanan sebesar Rp.1.500.000,
- Gaji untuk pegawai operator sebesar Rp.3.000.000,
- Gaji untuk pegawai asisten sebesar Rp.2.000.000,
- Biaya kebutuhan lainnya sebesar Rp.1.500.000.
Keuntungan Usaha Percetakan Banner
Jumlah keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian usaha percetakan banner ini dapat dinilai setelah melihat secara spesifik biaya dan tujuan produksi yang ditetapkan. Cukup gunakan harga pasar standar sebagai harga jual. Biasanya, biaya spanduk yang standar adalah 15.000 rupiah per meter persegi. Belum lagi jika klien meminta hasil cetak yang lebih bagus dengan bahan yang premium juga, pastinya kita bisa menghasilkan lebih banyak laba.
Dari hal tersebut, sangat memungkinkan untuk menentukan bahwa omset bulanan sebesar 60.000.000 dicapai dengan mengalikan target cetak 4000m2. Dengan total biaya operasional 40 juta, laba bersih usaha percetakan banner ini adalah 20.000.000. Coba kita kalikan selama satu tahun, maka kita bisa mendapatkan keuntungan sebanyak 240.000.000. Jumlah ini telah berhasil mengembalikan modal awal atau investasi awal dan mencapai BEP (Break Even Point).
Semoga penjelasan di atas memberi kamu gambaran singkat tentang bagaimana modal dan pendapatan usaha percetakan banner dihitung. Tentu saja, hal ini perlu disandingkan dengan pemasaran yang tepat agar pasar tepat sasaran. Terus kembangkan keterampilan bisnis baru sehingga perusahaan kamu dapat maju dan tetap mengikuti perkembangan dunia modern.